Potrait

Author: catatan akhir ........ /

Kalaupun aku mampu bertahan duduk disini

itu karena ga lebih dari pemandangan potrait ini, amati camar yang begitu bebas terbang, indah dengan kelompoknya. Mereka banyak berikan warna.

Dan kinipun lintasan yang dulu saat bersamamu, kuat tapaki hingga denyut nadi ini, dirimu yang pemalu, lebih banyak diam, tak suka dengan keriuhan dan lebih memilih pergi ke alam lepas, sebuah sosok diri dengan kemanjaannya, dengan rajuk mesranya atau tatapan bening saat dirimu meminta ups....itu !! yang tak mampu kulupa darimu, belum lagi gaya bicaramu, kenakalan akan jahilmu hingga membuatku sedikit uring uringan dan kamu hanya bilang : biarinnn.... aku suka kok !, semuanya tampak indah tak ada cela.

Hmm,
Membuka kenangan seperti saat ini , jujur aku tak mampu lalui sendiri De..... dan kuharap ada dirimu temaniku. Saking kuatnya rasa ini kadang untuk menepis, kucoba alihkan sudut pandang mata ini tetapi apa...?? bayangmu semakin lepas menari begitu bebas dan sangat jelasnya di benak ini, tak sadar ingin sekali aku merengkuhmu seperti dulu, memelukmu dengan kelembutan dan sesekali kucium mesra rambutmu.

Ade,
Melihat camar camar ini dengan tepian laut yang tak terbatas, juga sesekali percikan lembut ombak di kaki cukup menghiburku diantara galau ini, ufffffff.........tak sadar aku hirup nafas panjang dan melepas begitu kuatnya, berharap "potrait" ini bisa segera lepas dari kisi relung hati, untuk kembali sadar bahwa realita sangat jauh dari asa.

Mengingatmu,
adalah sesuatu yang menyenangkan tapi juga mengharu biru pada sukmaku
entah... apa karena saking kangennya pada dirimu, aku tiba tiba tersentak kaget tak sadar deburan ombak menerpa dan basahi seluruh bajuku, ups....makasih...dia telah ingatkan aku bahwa hari sudah beranjak senja.....entah sudah berapa lama aku ada disini, kucoba spontan lihat kanan dan kiri tak lagi ada orang, hanya awan yang semakin menghitam juga sinar keperakan diujung cakrawala itu tunjukkan hari mulai beranjak malam.

Ternyata, separuh nafas ini telah kau bawa pergi
dan kembali aku hanya bisa berdoa buatmu, berangan seperti apa kau sekarang ?
aku pamit dulu, banyak sayang dan kasih ini buatmu.

2 komentar:

yanti mengatakan...

emmhh, catatanmu dalam banget mas

catatan akhir ........ mengatakan...

ya seperti itulah keberadaan cerita itu De

Posting Komentar