Tirai

Author: catatan akhir ........ /

Bila Engkau tanya
Apakah sebesar itu rasa juga asamu ??
Aku bilang iya.


Ketika tulisan mendekati kenyataan...
Ketika antara kau dan aku tersekat pada dinding..
kulihat diantara tertatihmu, engkau berusaha kuat tepis rasa hati yang engkau sendiri tak bisa mengartikannya.

Diantara sudut tepian alam ini
Tak banyak kata yang terucap dari sudut bibirmu, selain kalimat terimakasih atas perhatian, sayang juga warna biruku
"...aku begitu tersanjung.." hanya itu seperti kebiasaanmu yang lebih banyak memilih diam dan kalimat itu meluncur diantara tatapan bening indah bola matamu.

De...bila karunia ini hanya bebani dirimu, aku tak mau !
Janganlah kesemua ini menjadi mengharu biru atau membuatmu terus berfikir
cukup semua ini kusimpan rapi bersama waktu & doa buatmu.

Saat kau sampaikan :
kau akan isi cinta ini dengan sewajarnya,
aku setuju
dan bukankah cinta tak selalu bisa untuk dimiliki, benarkan.... ?
dan kau pun mengangguk pelahan dengan tatapan lembutmu.
dan kau sampaikan : "..kau akan jadi sahabatku, sahabat yang selalu membuatku tersenyum..".

Diantara cabin pesawat yang membawaku pulang, masih terngiang kalimatmu :
".. seandainya cintaku lebih dari yang sekarang ke dirimu, pasti itu akan menyakitkan diri kita berdua ..".
".. Aku ingin cinta yang kita punya adalah murni yang membuat kita tidak larut dan tersesat, tersesat pada fikiran yang tidak bisa dimiliki.."
"..Dan maaf aku telah batasi hal ini.."

Kuanggukan kepala tanda setuju
dan itu lah yang menemani saat ini diantara awan dan ketinggian pesawat yang membawaku pulang.

0 komentar:

Posting Komentar