(2 Agustus - 2010)
Irma,
Pagi itu kutulis saat dalam cabin Flight Sriwijaya yang bawa aku pulang dari Bandung ke Surabaya, Kucoba untuk mengingat dan melihatmu melalui rasa diantara tebaran awan.
Ade, ketika nyanyian samudera mu tak lagi kuat menghentak seperti dulu,
Ketika Lautan cinta mu tak lagi biru dan hangat oleh sinar Matahari.
dan ketika ketetapan tak lagi bersamanya telah kau peluk erat, jujur, sedih aku melihatnya.
Tapi apa yang bisa kuperbuat ? hanya bisa diam dan terpekur sambil lipat kedua lutut ini dan letakkan daguku diatasnya.
Hm, sangat kuat kurasakan betapa sepinya dirimu, dan sesekali malam kau jemput hingga pagi, Namun wajah lembut dan luka itu terus tergambar dalam ingatanmu.
Ade,
Pada saat cinta itu ingin kau rengkuh dengan lembut, saat yang sama engkau 'pamit' karena keterbatasanmu.
Jelas terlihat dalam diam mu tangis itu tak lagi mampu kau bendung.
Diantara tarikan nafas panjangku, kemarilah Ade ku,
Sini duduk dekat disebelahku, denger ya,...
Aku bisa fahami kenapa jalan ini engkau tempuh,
Disaat yang sama aku juga tak setuju bila kemudian engkau bungkus semua ini menjadi ketetapan dirimu,
Kenapa engkau telah mendahului rahasia dan hikmah Allah ?
Bukankah cinta itu 'karunia' yang Allah berikan pada diri kalian ?
Allah berikan itu dengan maksud, Ade...
Tatap mataku ini ya sayang.....
Allah karuniakan itu kepada kalian penuh akan hikmah.
'Kekhawatiran' dirimu, inilah alasannya.
Kekhawatiran itu telah menyeruak lebih kuat difikiranmu dibanding dengan ketetapan Allah.
Sudahlah.....ini sudah terjadi, hanya lain kali, jangan lagi ya Ade....
Smoga kekeliruan itu tak lagi ada.
Saranku, biarkanlah semuanya mengalir apa adanya,
Allah Maha Sempurna dalam pengaturan atas dirimu & umat lain dalam hidup ini
sementara kita manusia kadang tidak tahu akan hikmah dari NYA dan terburu-buru sikapi sesuatu.
Well, semuanya kukembalikan pada dirimu dan apapun yang kau ambil, aku akan hormati itu juga dukung ketetapan yang telah kau buat.
Kaulah matahariku dan aku akan selalu support dirimu.
Diantara sisa penerbangan ini
aku begitu merasakan ketulusan cinta dan sayang kalian dan itu sangat kuat begitu indah, hangat, tertaut dalam hingga relung sukma kalian.
Kurasa mungkin ini pembelajaran buatmu dari Allah, mungkin juga buat yang lain.
Yuk...Irma..kita ambil ini sebagai hikmah saja.
Hidup mu masih akan panjang dengan amanah yang DIA embankan kepadamu
untuk yang kesekian kali aku rasakan Allah sangat sayang padamu
Buktinya ...
DIA banyak ajarkan sesuatu dalam hidupmu, dibanding umat yang dikehendaki NYA.
DIA sangat rindu dan sukai doa-doa yang kau panjatkan dan ini jarang pula terberikan atau diizinkan NYA.
Kurasa sudah waktu nya aku harus pamit dari temani dirimu saat ini
banyak sayang buatmu.
Pada saat cinta itu ingin kau rengkuh dengan lembut, saat yang sama engkau 'pamit' karena keterbatasanmu.
Jelas terlihat dalam diam mu tangis itu tak lagi mampu kau bendung.
Diantara tarikan nafas panjangku, kemarilah Ade ku,
Sini duduk dekat disebelahku, denger ya,...
Aku bisa fahami kenapa jalan ini engkau tempuh,
Disaat yang sama aku juga tak setuju bila kemudian engkau bungkus semua ini menjadi ketetapan dirimu,
Kenapa engkau telah mendahului rahasia dan hikmah Allah ?
Bukankah cinta itu 'karunia' yang Allah berikan pada diri kalian ?
Allah berikan itu dengan maksud, Ade...
Tatap mataku ini ya sayang.....
Allah karuniakan itu kepada kalian penuh akan hikmah.
'Kekhawatiran' dirimu, inilah alasannya.
Kekhawatiran itu telah menyeruak lebih kuat difikiranmu dibanding dengan ketetapan Allah.
Sudahlah.....ini sudah terjadi, hanya lain kali, jangan lagi ya Ade....
Smoga kekeliruan itu tak lagi ada.
Saranku, biarkanlah semuanya mengalir apa adanya,
Allah Maha Sempurna dalam pengaturan atas dirimu & umat lain dalam hidup ini
sementara kita manusia kadang tidak tahu akan hikmah dari NYA dan terburu-buru sikapi sesuatu.
Well, semuanya kukembalikan pada dirimu dan apapun yang kau ambil, aku akan hormati itu juga dukung ketetapan yang telah kau buat.
Kaulah matahariku dan aku akan selalu support dirimu.
Diantara sisa penerbangan ini
aku begitu merasakan ketulusan cinta dan sayang kalian dan itu sangat kuat begitu indah, hangat, tertaut dalam hingga relung sukma kalian.
Kurasa mungkin ini pembelajaran buatmu dari Allah, mungkin juga buat yang lain.
Yuk...Irma..kita ambil ini sebagai hikmah saja.
Hidup mu masih akan panjang dengan amanah yang DIA embankan kepadamu
untuk yang kesekian kali aku rasakan Allah sangat sayang padamu
Buktinya ...
DIA banyak ajarkan sesuatu dalam hidupmu, dibanding umat yang dikehendaki NYA.
DIA sangat rindu dan sukai doa-doa yang kau panjatkan dan ini jarang pula terberikan atau diizinkan NYA.
Kurasa sudah waktu nya aku harus pamit dari temani dirimu saat ini
banyak sayang buatmu.
Salam - Satrio
20 komentar:
mas satrio yg baik,....
yang banyak memberikan doa dan suportnya lewat barisan tulisan dan pesan untukku.
yang aku temukan saat aku membaca kolom komentar di blogku,pesan indah darimu ^^
mungkin ini hebatnya tulisan,apalagi jika tulisan yg keluar dari hati akan mampu menyentuh hati yg lain.
menghadirkan semangat dan kelegaan membacanya.
Kita bahkan tidak saling mengenal,tapi menyadari ada seseorang yang mendoakan dan memberi semangat dari jauh...adalah kebahagiaan dan anugerah yg indah.
Terima kasih untuk asmaul husna yg mas tuliskan,insyaallah akan aku amalkan :)
Doa yang terbaik selalu untuk mas satrio dan keluarga.....
salam kasih.... ^_^
mas satrio,...
terharu aku membaca tulisan ini, mas satrio menuliskan ini karena membaca tulisanku di blogku.
Trima kasih sudah sangat mengapresiasi tulisanku demikian dalam..... ^^
aku coba membacanya berulang kali,bolehkah aku simpan tulisan dan link nya...?
sekali lagi terima kasih yg terdalam mas ^^
@ To Senja :
Makasih sudah mau khabari aku, juga makasih banyak doa mu buat keluarga juga diriku, semoga kau pun demikian ya De juga keluargamu.
Banyak sayang buatmu.
@ To Senja :
Silahkan de... itu punyamu, ambilah bila kau suka, semoga bermanfaat buatmu
salam - satrio
bolehkah aku menitipkan senyum tulusku di sini...?
di antara angin yang menggetarkan sore ini...
bahwa banyak kata dapat menjadikan dirinya sebuah doa bagi satu hati yang sedang limbung..tak tentu arah...
meniti pematang kehidupan yang kian terkoyak waktu...hanya goresan hati yang bisa bicara yang sekaligus menjadi penguat bagi hatinya sendiri....
@ to : windflowers
ya bolehlah ....mbak, seneng malah
smoga apa yang tertulis bisa membuat kebaikan bagi yang lain, amin.
Sore ini, ijinkan aku duduk menekuri dan mengambil pembelajaran dari tulisan Mas Satrio... :)
owh ini buat mba senja ^_^, tulisan yang indah, Btw mas satrio juga di sby ya ;)), salam kenal :)
@ To : AkuInginPulangDiKalaSenja
Wallah De...bukankah keliru, rasanya aku yang harus belajar dari mu hi hi hi...
Semoga rahmad & ridho Allah selalu ada padamu, amin.
To : Inuel Nyun's
Ya Nuel aku di SBY juga, jabat erat buatmu ya... smoga sukses harimu dan dimudahkan Allah terhadap semua urusanmu, amin.
mengunjungimu lagi mas satrio..... ^^
selamat pagi,semoga harimu indah....
To : irmasenja
makasih de...dah baca di 'semalam' mu ??
gimana keadaanmu, seandainya kutahu alamat YM mu, mungkin kita bisa lebih banyak share
Berkunjung kesini, sejuk rasanya baca tulisaan mas bait demi bait. Indah ... tergambar sayang teramat dalam disana. Bahagia rasanaya andai aku punya abang yang bisa seperti mas Satrio ...
Salam dari Bandung ... :)
To : Mpey
aku juga suka bila kau mau jadi adikku
hi hi hi...beberapa tulisan ada beberapa yang terinsipirasi keadaanmu
Lagi bolak balik buka tulisan2 nya mas, yang mana ya tulisan yang dimaksud ... :)
To : Mpey
Ha..ha...ha....ada satu dan itu buatmu
Amin...trims doanya ya mas..
Semoga mas dan keluarga selalu diberikan kebahagiaan dan kemudahan menjalani apapun ya.. :)
To : AkuInginPulangDiKalaSenja
akan menjadi indah, akan menjadi bermakna hubungan yang ada, bila diantara kita semua, mau saling mendoakan, dan pastinya Allah akan selalu tersenyum melihat kerukunan kita, dan pastinya ALlah akan selalu suka mendengar doa'doa yang kita panjatkan kepada NYA, amin.
Hmmm.......
Semoga ia tak keliru. Sebab ada yg mencerahkan di sini.
@ To : yansDalamJeda
hi hi hi, siapa yang 'mencerahkan' De....
gi sibuk apa sekarang ?
Posting Komentar